
Mendapat pertanyaan tersebut saya sempat tertegun sesaat. Pikir saya. Wah, ini istilah yang bagus. Magnet rejeki. Istilah yang sangat menarik. Apa maksudnya magnet rejeki. Anda tahu besi magnet ? Besi yang mampu menarik dan menyedot benda-benda disekitarnya. Dalam bahasa yang lugas, bagaimana agar rejeki menghampiri diri kita. Bukan kita yang menghampiri rejeki.
Wirausahawan budiman. Strategi menciptakan magnet rejeki, bisa ditempuh melalui cara rasional (nalar) dan irasional (tidak nalar). Masih ada, wirausaha untuk meraih rejeki berlimpah. Menempuh jalan irasional. Apa itu ?
Mencari jimat penglaris ke dukun atau para normal. Pergi ketempat yang dianggap wingit. Seperti gunung Kawi, gunung Kemukus. Katanya untuk ngalap berkah. Agar rejeki melimpah.
Mestinya kita menghindari cara ini. Sebab, bertentangan dengan hukum agama. Kalaupun rejeki bertambah, sehabis dari dukun. Sebenarnya hanya faktor sugesti saja. Bukan karena faktor jimatnya yang ampuh. Atau dukunnya yang sakti. Trus bagaimana ?
Ya, mari kita tempuh cara yang rasional. Magnet akan tercipta kalau kita memiliki kompetensi. Apa itu kompetensi ? Secara teori, kompetensi mencakup tiga unsur. Knowlegde, yaitu memiliki pengetahuan terhadap bidang usaha yang kita geluti. Skills, kita terampil dan cakap pada bidang usaha tersebut. Terakhir, atitutede, sikap mental yang positif dalam menggeluti usaha. Sikap mental positif dan pantang menyerah inilah yang sebenarnya menjadi penentu kesuksesan.
Dengan kata lain. Jadilah ikon atau maestro pada bidang usaha yang kita geluti. Mari kita tengok ? Kalau anda mendengar nama pak Sukiyat. Apa yang anda ingat ? Pakar perbaikan body dan cat mobil, bukan ? Mbok Berek, terkenal sebagai pelopor ayam goreng. Mbak Mar terkenal dengan masakan bandeng segarnya. Sadinoe, pembuatan sepatu kulit yang dulu sangat kesohor di Solo.
Intinya magnet rejeki. Ada pada anda sendiri. Bukankah demikian ? Bagaimana pendapat anda ?
0 komentar:
Posting Komentar