10 SUMBER IDE BISNIS


Pak Harno saya ingin berwirausaha, kira-kira yang cocok apa ya ? Pertanyaan semacam ini sering terlontar baik melalui sms, facebook, telpon pada saat saya mengisi talkshow seputar bisnis dan kewirausahaan baik di RRI Surakarta, Swara Slenk, RDS, maupun saat memberikan pelatihan. Saat saya menghadapi pertanyaan seperti itu, jujur saya juga bingung. Mau jawab apa ya ? 

Apalagi saya bukan dukun atau paranormal ? heheee

Wirausahawan yang budiman. Bagaimana memulai usaha tiap-tiap orang berbeda-beda. Bila saya tidak memiliki data dan latar belakang penanya, tentu saya tidak bisa menjawab. Bagi Anda yang mau terjun wirausaha saya bisa tunjukkan beberapa sumber untuk memulai ide bisnis. Berikut uraiannya semoga ada manfaatnya.

       1.  Cita-cita/impian
       2.  Tekanan (hidup, tempat kerja, orang tua, dlsb)
       3.  Melihat Kecenderungan pasar
       4.  Membuat inovasi baru
       5.  Membuat produk pelengkap dari produk yang sudah ada
       6.  Peristiwa atau tokoh yang baru digemari (aksesoris, kaos, poster, dll)
       7.  Wawasan (seminar, pelatihan)
       8.  Membaca buku
       9.  Brosing internet
      10. Ide yang tiba-tiba muncul  
      
      Bagaimana Anda sudah mulai dapat gambaran ? Selamat untuk mengkajinya !!!


KOPI LIK GIMAN BUAT PENASARAN

Wirausahawan budiman. Pertarungan produk kopi saat ini sangat kita rasakan. Produsen kopi besar berlomba menarik simpati masyarakat dengan berbagai macam cara. Gempuran iklan di media telivisi sangat luar biasa.  Utamanya tiga produsen kopi nasional bertarung dan bertempur habis-habisan, Kapal Api, ABC, White Coffe dan Nescafe. Jor-joran bintang iklan dan jor-joran hadiah.

Uniknya di tengah-tengah persaingan hebat itu, tiba-tiba muncul Kopi Lik Giman. Kemunculannya betul-betul melawan arus. Lihat saja. Kemasannya tidak lazim sebagaimana layaknya kopi keluaran pabrik. Kopi seberat 80 gram dimasukkan dalam cangkir seng. Anda tidak salah dengar ya cangkir seng. Dibandrol  harga Rp 22.000,00 s/d Rp 25.000,00.

Cara menjualnya pun hanya sekedar dititipkan di toko oleh-oleh yang tersebar di kota Solo. Cara promosi pun hanya memanfaatkan gethok tular dan media sosial yang tidak berbayar, facebook @ kopi lik giman.

Kopi lik giman hanyalah kopi ramuan dan rakitan kopi yang dibuat oleh industri rumahan. Diramu dan diracik oleh pemiliknya sendiri. Dengan konsep sederhana dan lugu ala wong ndeso. Salah satu varian produknya diberi lebel Kopi Lik Giman Solo Kothok. Aneh bukan ?  Lalu siapakah Lik Giman itu ? Apakah dia pemilik usaha. Sampai hari ini masih mesterius. Banyak orang dibuat penasaran. Termasuk anda bukan ?

Wirausahawan budiman. Sekilas kopi lik giman memang terkesan sangat sederhana ala kadarnya. Namun justru inilah sebenarnya kekuatan dari strategi pemasaran kopi lik giman. Model yang diterapkan dalam promosi adalah " story telling ". Berbentuk  sebuah kisah tentang kehidupan lik Giman. Wong ndeso hidup ala kadarnya. Konon orangnya lugu, dan pola berfikirnya sederhana. Bagaimana bisa menikmati hidup ini dengan enjoy. Tanpa beban, kembali ke masa lalu. Lik giman sengaja tidak ingin menonjolkan produk yang dibuat, semuanya diserahkan kepada penikmat kopi. Apa kata penikmat kopi akan diterima lapang dada.

Apakah dengan pola seperti itu kopi lik Giman bisa bersaing dengan produk lain yang saat ini sudah menguasai pasar nasional ? Lik Giman memang tidak berfikir ke arah itu. Segmen dan target pasarnya pun sangat simpel. Hanya mengambil ceruk pasar. Kerennya dalam llmu marketing, namanya nice marketing. Konsumen yang dibidik bukan orang Solo, namun orang luar Solo yang berkunjung ke Solo. Ya, Lik Giman ingin produk kopinya menjadi salah satu ikon oleh-oleh khas Solo.

Dibalik keluguan Lik Giman sebenarnya tersirat pribadi yang cerdas dan memahami marketing. Bagaimana menurut Anda ? Apapun komentar anda lik Giman hanya senyam-senyum. Hebat bukan ? Monggo silahkan nyruput Kopi Lik Giman. Anda akan dibuat penasaran dan mbekas ing ati.

20 HAL KECIL DAN SEPELE PEMICU PELANGGAN LARI


Wirausahawan budiman. Sering sekali kita mengeluh kenapa usaha tidak berkembang. Kenapa semakin hari pelanggan jarang berbelanja lagi. Tiba-tiba omzet kita turun secara perlahan. Menghadapi kondisi yang demikian biasanya kita menyalahkan keadaan. Persaingan yang makin ketatlah. Kondisi ekonomi yang baru suram. Dan seribu alasan kita cari untuk menjadi pembenar.

Wirausahawan budiman, pernahkan dalam kondisi yang demikian kita melakukan mawas diri ? Apakah tidak mungkin bila semua keadaan itu justru sumbernya dari diri kita ? Setelah saya amati dan cermati, banyak hal-hal kecil  yang kita remehkan dan nampaknya sepele namun bisa " dadi gawe " membuat pelanggan lari. Iseng-iseng saya mencoba menginventarisasi ada 20 hal-hal kecil dan sepele yang dapat menjadi pelanggan lari. Coba Anda cek daftar di bawah ini. Cobalah berlaku obyektif. Kalau Anda, ya mari kita berani untuk merubah diri.

Duapuluh hal itu mencakup:
1.   tidak semangat dalam melayani pembeli
2.   bersikap ketus dalam melayani pembeli
3.   mendiamkan pembeli
4.   mencuekin pembeli
5.   tidak memperhatikan kebersihan
6.   memberikan jawaban yang tidak jujur
7.   melayani pembeli sambil lalu
8.   tidak memahami fitur produk dengan baik
9.   lama dalam melayani pembeli
10. produk yang dijual tidak lengkap
11. produk yang dijual sudah daluwarsa
12. harga produk lebih mahal dari pesaing
13. gonta-ganti nomor hp
14. ping-pong pembeli saat minta informasi
15. mendiamkan telpon masuk
16. tidak profesional dalam menerima telpon
17. tidak mengupdate data dan informasi di web, facebook, twitter
18. tidak segera membalas email yang masuk
19. pelit memberikan pujian pada pembeli
20. tidak proaktif dalam melayani pembeli

Bagaimana ? Sudah Anda cek ? mari kita evaluasi kinerja kita sebelum pelanggan ngacir. Sukses slalu.

ANTI MARKETING JURUS AMPUH DONGKRAK PENJUALAN

Wirausahawan budiman. Kondisi persaingan usaha saat ini sungguh tidak bersahabat. Sangat ketat dan saling menjatuhkan. Saling menjegal. Bahkan terkadang saling membunuh. Bukankah demikian ? Tidak jarang untuk mendapatkan calon pelanggan, wirausahawan, saling jor-joran banting harga. Atau terkadang jor-joran memberikan potongan discount gila-gilaan. Jor-joran memberikan hadiah-hadiah bombastis. Apakah kita akan mengikuti irama seperti itu ? Bisa jadi bila kita mengikuti langkah tersebut usaha kita gulung tikar. Lalu bagaimana jalan keluarnya ?

Ada baiknya Anda menyimak nasihat, Kafi Kurnia, Konsultan Pemasaran,
yang sembilan tahun lalu menerbitkan buku yang sangat kontroversial. Judulnya saja udah menghebohkan ANTI MARKETING. Buku ini sangat inspiratif, banyak ide-ide berlian yang bisa kita coba praktekkan. Kafi Kurnia memberi nasihat, apabila tingkat persaingan usaha sudah sangat tinggi, maka kita seyogyanya menerapkan TAKTIK  pemasaran yang TIDAK LAZIM. Kita perlu menerapkan cara-cara yang ABNORMAL. Berani ke luar dari pakem bisnis yang salama ini kita pelajari.

Kafi seolah menggugat teori pemasaran yang saat ini tengah berkembang di masyrakat. Dalam pandangannya teori-teori marketing membuat kita jadi terlena. Sebab strategi dan taktik yang diajarkan cenderung stagnan. Hanya cocok diterapkan untuk kondisi yang normal. Padahal kenyataan di lapangan tidak seperti itu, bukan ? Kafi membeberkan resepnya dalam menyusun strategi pemasaran. Selama menjadi konsultan pemasaran dia tidak pernah belajar dari buku marketing dan menggunakan teori-teori yang canggih. Namun selalu spontan, selalu berimprovisasi. Orisinil. Menurutnya, Anti Marketing adalah marketing langsung praktek.

Anti kemapanan dibidang marketing ditunjukkan Kafi, dalam artikel yang sangat menarik, judulnya BUNUH DIRI. Artikel ini mengungkapkan bahwa Marketing Mix sudah tidak cocok lagi dengan kondisi kekinian. Marketing Mix mengajarkan penyusunan strategi dan taktik marketing dengan mengkombinasikan 4 P (product, price, place dan promotion). Ternyata saat ini ada produk yang tidak harus ada unsur price. Alias produk dijual gratis. Siapapun boleh ambil. Tidak dipungut biaya sama sekali. Apa ada to barang yang dijual gratisan ? Apa tidak rugi ? Trus bagaimana perusahaan dapat menghidupi karyawannya ? Mungkin itu pertanyaan yang ada dibenak Anda.

Pengusaha yang menjual produk secara gratis diibaratkan seperti sedang melakukan bunuh diri ala jepang KAMIKAZE. Berani mengambil sikap gila-gilaan, karena tidak kuat menghadapi persaingan, maka produk dilempar gratis ke pasar. Apa yang diungkap Kafi sekarang terbukti. Dengan mudah Anda mendapatkan koran, majalah, atau materi dari internet secara gratis bukan ? Tanpa mengeluarkan uang sesen pun. Lalu dari mana pengusaha mendapatkan pemasukan ? Ah, gampang aja. Menjual spase iklan. Sesuatu yang mungkin belum pernah kita pikirkan.

Masih banyak contoh-contoh ekstrim dalam buku Anti Marketing. Rugi lho bila Anda para wirausaha tidak membacanya. Ternyata sukses maupun gagal dalam membangun usaha  terkadang berawal dari sesuatu yang nampak sepele dan terkadang tidak masuk akal. Bukankah demikian ? Bagaimana pendapat Anda ? Anda ingin bunuh diri juga ? Tahan dulu keinginan Anda. Baca dulu Anti Marketing, setelah itu terserah Anda. Salam Wirausaha !!!


INGIN BAHAGIA DUNIA AKHERAT JADILAH WIRAUSAHA

Semua orang pasti punya keinginan sama. Ingin bahagia dunia akherat. Bukankah demikian ? Tiada hari kita lewatkan berdoa kepada Allah untuk mendapatkan kebahagian dunia akherat.  Lewat pintu manakah agar tujuan tersebut tercapai ? Apakah menjadi bos merupakan kunci kebahagiaan di dunia kerja? 

Berikut hasil survai yang menarik dan pantas dikaji. Kami kutip dari Merdeka. Com. Sebuah survei dari Inggris  menjawab pertanyaan itu. Ternyata, menjadi wirausaha adalah pekerjaan yang paling bahagia. Meskipun menghabiskan waktu lama untuk bekerja keras. Survei  dilakukan oleh firma bisnis AXA Business Insurance. Menurut para ahli di sana, meskipun wirausaha bekerja dua kali lebih keras dari pegawai biasa, mereka justru tiga kali lebih puas dengan pencapaiannya.


Wirausahawan sejati menurut riset tersebut selalu memiliki motivasi  tinggi  untuk mencoba hal baru dan menantang. Memang menjadi wirausaha tidak selalu bahagia. Ada juga resikonya, yaitu rentan dengan kondisi stres. Terutama jika bisnis yang dikelola mengalami kesulitan keuangan. Jika stres yang diderita pegawai berasal dari tekanan bos. Tapi wirausaha lain. Wirausaha merasa depresi jika berhadapan dengan pelanggan yang menyebalkan.
Dari hasil survey tersebut juga dilaporkan, wirausaha yang bekerja lebih giat, ternyata cenderung suka menghabiskan liburan paling lama. Kepuasan dan masa bersenang-senang itulah yang akhirnya membuat lebih dari 50 persen wirausaha mengaku bahwa kehidupannya semakin bahagia daripada menjadi pegawai biasa.
Tidak hanya kesenangan duniawi. Wirausaha juga mendapatkan kebahagian di akherat. Nabi Muhammad SAW bersabda kedudukan wirausahawan di akherat akan sejajar dengan para nabi dan rasul. Dikesempatan lain Nabi juga bersabda diantara sepuluh pintu surga yang sembilan disediakan untuk wirausahawan. Tidak hanya dalam hadist Nabi, dalam Al Quran profesi yang mulia dan sering disebut adalah wirausaha. Mantab.
Luar biasa bukan ? Secara ilmiah sudah terbuktikan dan secara imani juga sangat mendukung. Apalagi yang kita cari ? Masihkah kita ragu berwirausaha ? Salam sukses.

INOVASI PRODUK KOPERASI UNISRI


Koperasi sering disebut soko guru perekonomian nasional. Demikian amanat UUD 1945 pasal 33. Pertanyaannya adalah benarkah itu ? Dalam kenyataan banyak koperasi yang sekedar papan nama. Kalau pun ada usahanya tidak berkembang pesat. Condong stagnan.  Bila berkembang pesat dengan asset besar, biasanya bukan koperasi sejati. Namun koperasi siluman. Lho kok bisa ?  Lihat saja dibelakang biasanya kaum kapitalis, yang berbaju koperasi. Dikuasai segelintir orang yang masih ada kaitan kerabat. Bukan dari anggota untuk anggota. Sehingga Sisa Hasil Usaha (SHU) mengalir ke kantong pemodal. Anggota koperasi sekedar sebagai pelengkap penderita.

Mengapa bisa terjadi ?  Salah satu faktor penyebab adalah karena kurang sadarnya masyarakat berkoperasi. Serta pengelola koperasi yang tidak memiliki kompetensi dan kreatifitas dalam mengembangkan usaha. Lihat saja koperasi di perkantoran atau instansi pada umumnya hanya sebatas simpan pinjam dari anggota untuk anggota. Tidak aneh bila usaha semacam ini mengalami titik jenuh, bila semua anggota telah memanfaatkan. Aset dan SHU mentok.

Bila koperasi ingin tetap maju dan berkembang, serta benar-benar mensejahterakan anggota. Pengelolaan harus professional. Pengurusnya dituntut kreatif dan inovatif,  mampu membuat terobosan-terobosan dibidang pengembangan usaha. Di bawah contoh dari  koperasi Universitas Slamet Riyadi (Unisri) yang mampu berkembang dengan baik. Salah satu indikator keberhasilan pada tahun 2012 ditetapkan Dinas Koperasi dan UMKM kota Solo sebagai Koperasi Terbaik. Silahkan menyimak. Semoga membawa manfaat.

Koperasi Unisri beranggotakan dosen dan karyawan, semula bergerak pada bidang usaha simpan pinjam. Kemudian mulai mencoba usaha toko yang menjual sembako dan melayani fotocopy. Lalu berkembang merambah pada usaha penjualan tanah kapling, ticketing pesawat, jasa pembayaran rekening listrik dan telpon. Tidak hanya berhenti di situ  tahun 2013 mulai mengembangkan sayap usaha pada  bidang kos-kosan dengan membangun WISMA KOPERASI UNISRI. Pembangunan dimulai sejak pertengahan tahun 2012 dan selesai pada awal tahun 2013.

Wisma Koperasi Unisri, terletak di belakang kampus Unisri, berdiri di atas tanah seluas 330 m2, bentuk bangunan minimalis, terdiri dua lantai dengan 30 kamar  yang representative.  Fasilitas lengkap, tempat tidur, almari, kamar mandi dalam, tempat parkir luas, lingkungan  aman, nyaman dan tenang

Menurut Ketua Koperasi Unisri, Bambang Widarno, SE, MM, total biaya pembelian tanah dan pembangunan  gedung mencapai Rp 1,1 milyar. Bambang optimis modal akan kembali dalam waktu 8 tahun.  Keyakinan ini muncul,  seiring meningkatnya  jumlah mahasiswa baru Unisri  yang berasal dari luar kota serta perkembangan bisnis di Solo Utara yang sangat pesat. Di mana sebagian besar karyawannya  berasal dari luar kota, kesemuanya membutuhkan kos-kosan.  Terbukti  sebelum peresmian,  mulai banyak  yang inden menempati. Biaya sewa per bulan sangat murah, untuk kos-kosan sekelas itu,  berkisar Rp 300 ribu sd Rp 400 ribu per bulan. Informasi selengkapnya silahkan kontak ke via telpon (0271) 851987

Peresmian Wisma Koperasi Unisri dilakukan secara simbolis berupa  pengguntingan pita oleh Rektor Unisri, Prof. Dr. Ir. Kapti Rahayu Kuswanto, Senin, 21 Januari 2013. Nampak hadir dalam peresmian, Ketua KPRI Surakarta, Sakdani Darmo Pamujo, Pengawas Yayasan Perguruan Tinggi Slamet Riyadi, Drs. Sutantyo, MM,  para pejabat dan mahasiswa  dilingkungan Unisri, serta  para tokoh masyarakat Kadipiro. Dalam kata sambutan Rektor, menyambut gembira terobosan  yang dilakukan pengurus koperasi Unisri. “  Langkah ini sangat positif, merupakan  peristiwa bersejarah, barangkali ini yang  pertama  di Solo, koperasi mampu membangun asrama seperti ini, sehingga peran serta  koperasi Unisri dalam meningkatkan kesejahteraan anggota  betul-betul dapat dirasakan tidak sekedar wacana dan retorika  “  ungkapnya.


BERMULA DARI HOBY, KINI OMZETNYA RATUSAN JUTA

Bagi sebagian orang masa pensiun sesuatu yang menakutkan.Ketakutan itu, sangat beralasan. Bayangkan saja. Saat pensiun tiba pundhi-pundhi penghasilan  yang semula mengalir rutin tiap bulan, mulai berkurang banyak. Kekuasaan dan jabatan ditanggalkan. Bagi yang tidak siap mental, bisa terjangkit post power syndrom. Hal ini bisa dimaklumi. Sebab dari segi usia, para pensiun ini umur baru 56 tahun. Belum tua sekali, bahkan sebagian masih produktif dan gagah.

Namun ketakutan  dan kekhawatiran itu tidak terjadi pada sosok wirausaha yang satu ini. Beliau bukan PNS atau Pegawai Swasta. Namanya H. Parjimo. Lelaki paruh baya ini tampak gagah dan wajah selalu ceria. Tidak mengira bila telah memasuki usia 60 tahun. Dua kali menjabat sebagai Kepala Desa Kudu, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, menyebabkan dia tidak bisa mencalonkan kembali sebagai kepala desa. Bengkok sawah yang menjadi andalah sumber penghasilan harus dikembalikan ke desa. Lalu apa kegiatannya ?

Satu setengah tahun sebelum pensiun, Parjimo hanya berpikiran sederhana. Bagaimana bisa menjalankan hoby yang bernilai ekonomis. Tidak muluk-muluk setiap bulan bisa pegang uang 500 ribu saja. Biar bila ingin sesuatu tidak minta kepada istri tercinta. Bermodalkan uang 300 ribu pada  tahun 1999, Parjimo membeli bibit jamur. Mulailah hari-harinya diisi dengan budi daya jamur. Dengan niatan  untuk menyalurkan hoby.  Tidak ada target apapun. Tanpa dinyana yang semula hoby,  menghantarkan dirinya menjadi petani jamur yang sukses. Namanya semakin meroket, ketika berhasil mengembangkan budi daya jamur Ling Zhi yang terkenal ampuh bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit.

Dari yang semula hoby, akhirnya berubah menjadi bisnis. Setelah banyak bertanya dan belajar dari berbagai orang dan pengalaman hidupnyas sendiri. Parjimo berpindah haluan dari petani jamur, menjadi pengusaha ramuan herbal yang berbasis jamur, khususnya jamur Ling Zhi, yang telah menjadi trade marknya selama ini. Saat ini kurang lebih ada 16 jenis ramuan herbal yang dihasilkan.Satu usaha berhasil mendorong untuk mengembangkan produk lain, namun tetap berbasis jamur. Lahirlah Crispy Jamur. Parjimo juga merintis poliklinik terapi tanpa obat. Menangani berbagai macam penyakit berat, seperti kanker dan sejenisnya, yang dikembangkan dengan sistem wara laba.

Apa kunci suksesnya ? Pak Parjimo memberikan nasehat yang sangat luar biasa. Carilah guru sukses, yaitu guru yang pernah mengalami kegagalan. Jadikan diri Anda ahli pada bidang tertentu dan bekerjalah secara fokus, telaten penuh kesabaran. Kini omzet usahanya per bulan mencapai ratusan juta di bawah panyung nama Herbal Nusantara. Ayo siapa mau mengikuti jejaknya ?

Pelatihan Presentasi Bisnis

Pelatihan Presentasi Bisnis
Team Accounting PT Gita Snack

Pelatihan Service Excellence

Pelatihan  Service Excellence
Team Force SPG PT Konimex

Pelatihan Kiat Lejitkan Penjualan

Pelatihan Kiat Lejitkan Penjualan
Pengusaha Mikro Jarpuk Sukoharjo

Seminar Motivasi Berprestasi

Seminar Motivasi Berprestasi
Tenaga Medis RS Brayat Minulyo

Seminar Bermitra Denga Media

Seminar Bermitra Denga Media
Ketu Iwapi, Hj. Maria Ardi serahkan taliasih

Layanan Amalia Consulting

Layanan Amalia Consulting
dongkrak omzet dan kinerja SDM anda