Uji emisi mobil Esemka disambut gegap gempita. Namun Esemka dinyatakan belum lolos uji emisi. Kecewakah warga Solo ? Bagaimana sikap Walikota Solo, pak Jokowi yang telah melambungkan nama Esemka ditingkat nasional ?
Wirausahawan budiman. Kekecewaan pasti ada. Tetapi saya percaya, pak Jokowi, tetap antusias dan konsisten memperjuangkan Esemka menjadi mobil nasional (mobnas). Keyakinan saya didasari oleh latar belakang beliau. Sebelum jadi walikota, beliau adalah wirausahawan sukses. Ekspor mebelnya, telah ditekuni selama 23 tahun, merambah dunia internasional.
Beliau bukan wirausahawan plat merah. Namun wirausahawan yang betul-betul merintis usahanya mulai dari nol. Mendapat gemblengan dan tempaan di lapangan. Terkenal ulet dan bertangan di dingin.
Ir. H. Joko Widodo, yang lebih akrab dipanggil pak Jokowi ini. Seorang fiqur manajer yang handal, sekaligus memiliki sifat kepemimpinan yang efektif. Santun, rendah hati, namun tegas. Salah seorang tokoh masyarakat, pak Sumartono, mengatakan, sifat beliau " clingus " agak pemalu. Namun dalam sikap dan prinsip, beliau berani mengatakan tidak.
Bila memiliki keyakinan, selalu konsisten. Satu hal, mungkin jarang yang mengetahui. Apa-apa yang diyakini, tidak sekedar mengandalkan insting. Setiap memutuskan, selalu berdasarkan data dan informasi akurat. Sehingga tidak bisa didekte oleh siapa pun. Walaupun itu atasannya. Ingat kasus Sari Petojo ?
Saya punya pengalaman yang tak terlupakan dengan beliau. Tahun 2007 saya diminta sebagai Ketua Dewan Pengawas PD BPR Bank Pasar Surakarta, yang kini berganti nama menjadi Bank Solo. Tugas saya sangat berat yakni menyehatkan Bank Pasar. Serta mencari pengganti Direktur Utama yang telah habis masa tugasnya. Pak Jokowi minta agar Bank Pasar dalam waktu dua tahun menjadi sehat, serta dikelola secara profesional.
Pengisian jabatan Direktur Utama (dirut), pelaksanaannya diserahkan ke Dewan Pengawas. Apa yang saya lakukan ? Langkah pertama, saya membentuk tim independen. Dilanjutkan dengan pengumuman lowongan secara terbuka di media massa. Lalu tahap seleksi, melalui uji tertulis, test psikologi dan wawancara.
Semua telah dilalui. Tetapi, langkah-langkah dalam proses rekruiment tersebut, ternyata dipertanyakan dan dipersoalkan salah seorang anggota dewan. Akhirnya menimbulkan polemik berkepanjangan di media massa. Kredibiltias saya dipertanyakan.
Saya pun sempat stres dan bingung menghadapi situasi seperti itu. Namun hebatnya, saat para wartawan meminta tanggapan pak Jokowi tentang langkah-langkah saya. Jawabnya sungguh di luar dugaan saya. Pak Jokowi dihadapan wartawan mengatakan " Saya percaya pada dewan pengawas dan tim independent ".
Berkat kepercayaan dan dukungan yang luar biasa, akhirnya membuahkan hasil. Bank Pasar mendapatkan seorang dirut yang kompeten dan profesional. Kini Bank Pasar atau Bank Solo, asetnya telah meningkat lima kali lipat. Bahkan oleh Majalah Info Bank mendapat predikat " SANGAT SEHAT ".
Peristiwa ini memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi saya. Menjadi pemimpin harus konsisten. Harus memberi kepercayaan kepada bawahannya. Apabila yakin bahwa apa yang dilakukan bawahan benar, sesuai dengan prosedur, maka harus siap membelanya. Apapun resikonya.
Demikian pula halnya, bila ingin sukses dalam bisnis, wirausahawan, sudah selayaknya, mencotoh sifat-sifat dan gaya kepemimpinan pak Jokowi. Prinsipnya nguwongke uwong lan ojo dumeh. Bagaimana pendapat Anda ?
Wirausahawan budiman. Kekecewaan pasti ada. Tetapi saya percaya, pak Jokowi, tetap antusias dan konsisten memperjuangkan Esemka menjadi mobil nasional (mobnas). Keyakinan saya didasari oleh latar belakang beliau. Sebelum jadi walikota, beliau adalah wirausahawan sukses. Ekspor mebelnya, telah ditekuni selama 23 tahun, merambah dunia internasional.
Beliau bukan wirausahawan plat merah. Namun wirausahawan yang betul-betul merintis usahanya mulai dari nol. Mendapat gemblengan dan tempaan di lapangan. Terkenal ulet dan bertangan di dingin.
Ir. H. Joko Widodo, yang lebih akrab dipanggil pak Jokowi ini. Seorang fiqur manajer yang handal, sekaligus memiliki sifat kepemimpinan yang efektif. Santun, rendah hati, namun tegas. Salah seorang tokoh masyarakat, pak Sumartono, mengatakan, sifat beliau " clingus " agak pemalu. Namun dalam sikap dan prinsip, beliau berani mengatakan tidak.
Bila memiliki keyakinan, selalu konsisten. Satu hal, mungkin jarang yang mengetahui. Apa-apa yang diyakini, tidak sekedar mengandalkan insting. Setiap memutuskan, selalu berdasarkan data dan informasi akurat. Sehingga tidak bisa didekte oleh siapa pun. Walaupun itu atasannya. Ingat kasus Sari Petojo ?
Saya punya pengalaman yang tak terlupakan dengan beliau. Tahun 2007 saya diminta sebagai Ketua Dewan Pengawas PD BPR Bank Pasar Surakarta, yang kini berganti nama menjadi Bank Solo. Tugas saya sangat berat yakni menyehatkan Bank Pasar. Serta mencari pengganti Direktur Utama yang telah habis masa tugasnya. Pak Jokowi minta agar Bank Pasar dalam waktu dua tahun menjadi sehat, serta dikelola secara profesional.
Pengisian jabatan Direktur Utama (dirut), pelaksanaannya diserahkan ke Dewan Pengawas. Apa yang saya lakukan ? Langkah pertama, saya membentuk tim independen. Dilanjutkan dengan pengumuman lowongan secara terbuka di media massa. Lalu tahap seleksi, melalui uji tertulis, test psikologi dan wawancara.
Semua telah dilalui. Tetapi, langkah-langkah dalam proses rekruiment tersebut, ternyata dipertanyakan dan dipersoalkan salah seorang anggota dewan. Akhirnya menimbulkan polemik berkepanjangan di media massa. Kredibiltias saya dipertanyakan.
Saya pun sempat stres dan bingung menghadapi situasi seperti itu. Namun hebatnya, saat para wartawan meminta tanggapan pak Jokowi tentang langkah-langkah saya. Jawabnya sungguh di luar dugaan saya. Pak Jokowi dihadapan wartawan mengatakan " Saya percaya pada dewan pengawas dan tim independent ".
Berkat kepercayaan dan dukungan yang luar biasa, akhirnya membuahkan hasil. Bank Pasar mendapatkan seorang dirut yang kompeten dan profesional. Kini Bank Pasar atau Bank Solo, asetnya telah meningkat lima kali lipat. Bahkan oleh Majalah Info Bank mendapat predikat " SANGAT SEHAT ".
Peristiwa ini memberikan pelajaran yang sangat berharga bagi saya. Menjadi pemimpin harus konsisten. Harus memberi kepercayaan kepada bawahannya. Apabila yakin bahwa apa yang dilakukan bawahan benar, sesuai dengan prosedur, maka harus siap membelanya. Apapun resikonya.
Demikian pula halnya, bila ingin sukses dalam bisnis, wirausahawan, sudah selayaknya, mencotoh sifat-sifat dan gaya kepemimpinan pak Jokowi. Prinsipnya nguwongke uwong lan ojo dumeh. Bagaimana pendapat Anda ?
hanya ada satu kata tidak istimewa, mengapa karena Jokowi adalah pejabat yang mantan manager dan dia pernah melalui tahapan dari kecil, sedang hingga besar dan go Internasional.
BalasHapusBeliau paham bahwa konsistensi adalah sesuatu yang mampu terus memutar roda pergerakan dari usaha, begitu terhenti maka membutuhkan energi yang jauh lebih besar
Akan menjadi luar biasa apabila seseorang yang telah memahami mekanisme melakukan tindakan "Inkonsistensi"
blog ini luar biasa memberikan motivasi bagi mereka yang senantiasa belajar untuk berubah menjadi lebih baik
Herman H2o http://www.mestimoco.com
setuju
BalasHapus