Apa bedanya judi dan bisnis ? Bisnis rasional. Kalau judi irasional. Bisnis dapat dikalkulasi dan diantisipasi. Kalau judi untung-untungan. Inilah sebabnya mengapa Tuhan mengharamkan judi dan menghalalkan bisnis. Namun perilaku kita sering terjebak pada ranah gambling. Lihat saja dalam berbisnis kita sering latah, hanya karena tergoda ingin dapat untung gede. Kita ikut-ikutan terjun, walaupun tidak memiliki keahlian dibidang itu.
Wirausahawan budiman. Masih ingatkah anda dengan skandal gingseng CV Medical ? Bisnis ini menjanjikan keuntungan berlipat ganda dalam waktu seketika. Dengan iming-iming bonus yang menggiurkan seperti sepeda motor, mobil, rumah dan sejenisnya.
Skandal lain adalah boming anturium. Seperti jemani, gelombang cinta dan sente. Harganya gila-gilaan sangat fantastis. Mencapai puluhan bahkan ratusan juta.
Sekarang kemana komoditas tersebut ? Tiba-tiba menghilang begitu saja. Kalau sekarang masih ada,boleh dikatakan hampir tidak ada harganya. Anda diberi pun mungkin tidak mau, bahkan mungkin malah malu.
Saya saksi sejarah. Saat orang tergila-gila investasi gingseng, sudah saya ingatkan lewat tulisan di media. Dengan lantang dan tegas saya katakan bisnis ini tidak rasional. Dalam berbisnis tidak ada yang instan. Bahkan saya berani memprediksi Medical hanya bertahan dua tahun. Namun, tak ada satupun yang menggubris. Bahkan sebagian mencibir omongan saya.
Begitu juga waktu booming jemani dan gelombang cinta. Setiap saya ingatkan, mereka berdalih bahwa jemani dan gelombang cinta merupakan komoditas ekspor. Pasarnya menjanjikan.
Saya tetap berpandangan ini hanya pasar semu. Apa itu ? Yaitu, pasar yang diciptakan oleh oknum-oknum tertentu. Pasar yang direkayasa. Seolah-olah permintaan pasar memang sangat besar dan barangnya langka. Padahal barang itu berputar diantara mereka sendiri.
Wirausahawan budiman. Mari kita jalankan bisnis dengan wajar. Bisnis yang tidak wajar, pasti akan terjungkal. Ingat nasihat mbah-mbah kita dulu, " Ojo kagetan lan ojo gumunan ". Pondasi wirausaha harus kokoh tidak bisa hanya dibangun dalam satu malam. Bukankah demikian ? Ojo lali !
Wirausahawan budiman. Masih ingatkah anda dengan skandal gingseng CV Medical ? Bisnis ini menjanjikan keuntungan berlipat ganda dalam waktu seketika. Dengan iming-iming bonus yang menggiurkan seperti sepeda motor, mobil, rumah dan sejenisnya.
Skandal lain adalah boming anturium. Seperti jemani, gelombang cinta dan sente. Harganya gila-gilaan sangat fantastis. Mencapai puluhan bahkan ratusan juta.
Sekarang kemana komoditas tersebut ? Tiba-tiba menghilang begitu saja. Kalau sekarang masih ada,boleh dikatakan hampir tidak ada harganya. Anda diberi pun mungkin tidak mau, bahkan mungkin malah malu.
Saya saksi sejarah. Saat orang tergila-gila investasi gingseng, sudah saya ingatkan lewat tulisan di media. Dengan lantang dan tegas saya katakan bisnis ini tidak rasional. Dalam berbisnis tidak ada yang instan. Bahkan saya berani memprediksi Medical hanya bertahan dua tahun. Namun, tak ada satupun yang menggubris. Bahkan sebagian mencibir omongan saya.
Begitu juga waktu booming jemani dan gelombang cinta. Setiap saya ingatkan, mereka berdalih bahwa jemani dan gelombang cinta merupakan komoditas ekspor. Pasarnya menjanjikan.
Saya tetap berpandangan ini hanya pasar semu. Apa itu ? Yaitu, pasar yang diciptakan oleh oknum-oknum tertentu. Pasar yang direkayasa. Seolah-olah permintaan pasar memang sangat besar dan barangnya langka. Padahal barang itu berputar diantara mereka sendiri.
Wirausahawan budiman. Mari kita jalankan bisnis dengan wajar. Bisnis yang tidak wajar, pasti akan terjungkal. Ingat nasihat mbah-mbah kita dulu, " Ojo kagetan lan ojo gumunan ". Pondasi wirausaha harus kokoh tidak bisa hanya dibangun dalam satu malam. Bukankah demikian ? Ojo lali !
0 komentar:
Posting Komentar