Bisakah sampah dirubah menjadi emas ? Bagaimana caranya ? Apa saja mantranya ? Penipuan gaya apa lagi ini ? Mungkin itulah serentetan pertanyaan yang muncul dibenak anda. Pertanyaan tersebut lumrah. Sebab sering kita baca di media. Muncul berbagai modus penipuan. Berkedok dukun sakti, konon bisa menggandakan uang jutaan rupiah jadi ratusan juta. Bisa menyedot emas batangan dari alam ghoib.
Wirausahawan budiman. Strategi merubah sampah jadi emas, hanyalah kiasan. Bukan makna sebenarnya. Istilah ini dipopulerkan oleh Ir.Ciputra. Saya pertama kali mendengar istilah ini langsung dari beliau, saat mengikuti TOT Kewirausahaan di Jakarta, selama satu minggu. Saya sangat beruntung dapat berguru secara langsung pada beliau.
Walaupun usia Pak Ciputra, sudah lanjut, namun semangat menularkan virus kewirausahaan sangat luar biasa. Gaya bicaranya sangat khas. Tutur katanya sangat sederhana, lugas, dan mudah dipahami, Pak Ci, demikian panggilan akrabnya, mendefinisikan wirausaha sangat singkat. Tetapi mengandung makna yang sangat dalam. Wirausaha adalah proses mengubah sampah menjadi emas.
Apa maknanya ? Dalam pandangan pak Ci. Seorang wirausaha adalah orang yang ulet, tekun, kreatif dan pandai memanfaatkan peluang. Sampah gambaran sesuatu yang tidak berharga. Hampir tidak bernilai guna. Kalau anda ingin beli sampah berapa keluar biaya ? Tidak bayar bukan ?
Anda cukup datang ketempat sampah lalu mengambil. Gratis. Sedangkan emas merupakan gambaran sesuatu yang berharga, yang bernilai guna. Emas bisa diartikan harfiah, namun juga dapat dimaknai kiasan. Sesuatu yang mulia. Orang yang baik digambarkan, berhati emas, bukan ?
Begitu pula memasuki dunia wirausaha. Tidak dibutuhkan modal dalam bentuk uang. Lalu apa yang dibutuhkan ? Keberanian dan tekad mendatangi tempat sampah, lalu mengambilnya. Semudah itukah ? nampaknya mudah, namun adakah orang yang suka mendatangi tempat sampah ? Saya kira tidak semua orang mau melakukan. Takut kotor. Tidak kuat menahan bau. Mau kita, dapat emasnya, tidak mau mengambil sampahnya. Mau kayanya, namun tidak mau bersusah payah.
Sampah ada di mana-mana. Demikian pula peluang bisnis. Ada di mana-mana. Semudah anda menemukan sampah. Sering saya katakan dalam setiap pelatihan motivasi wirausaha, ada jutaan peluang bisnis di depan mata. Mampukah kita melihatnya ?
Pak Ciputra, tidak hanya OMDO. Omong doang. Beliau telah membuktikan dengan tindakan dan karya nyata. Kawasan Ancol, dulunya kawasan rawa dan pantai yang kumuh. Terkenal sangat angker sampai dijuluki " tempat jin buang anak ". Berkat tangan dingin pak Ci, kawasan itu kini telah disulap menjadi kawasan hunian bergengsi dan kawasan wisata dengan predikat " Walt Disney Indonesia ".
Masikah anda ragu berwirausaha ? Mari kita ambil sampah dan kita ubah jadi emas. Sim salabim ! Berubah !
Wirausahawan budiman. Strategi merubah sampah jadi emas, hanyalah kiasan. Bukan makna sebenarnya. Istilah ini dipopulerkan oleh Ir.Ciputra. Saya pertama kali mendengar istilah ini langsung dari beliau, saat mengikuti TOT Kewirausahaan di Jakarta, selama satu minggu. Saya sangat beruntung dapat berguru secara langsung pada beliau.
Walaupun usia Pak Ciputra, sudah lanjut, namun semangat menularkan virus kewirausahaan sangat luar biasa. Gaya bicaranya sangat khas. Tutur katanya sangat sederhana, lugas, dan mudah dipahami, Pak Ci, demikian panggilan akrabnya, mendefinisikan wirausaha sangat singkat. Tetapi mengandung makna yang sangat dalam. Wirausaha adalah proses mengubah sampah menjadi emas.
Apa maknanya ? Dalam pandangan pak Ci. Seorang wirausaha adalah orang yang ulet, tekun, kreatif dan pandai memanfaatkan peluang. Sampah gambaran sesuatu yang tidak berharga. Hampir tidak bernilai guna. Kalau anda ingin beli sampah berapa keluar biaya ? Tidak bayar bukan ?
Anda cukup datang ketempat sampah lalu mengambil. Gratis. Sedangkan emas merupakan gambaran sesuatu yang berharga, yang bernilai guna. Emas bisa diartikan harfiah, namun juga dapat dimaknai kiasan. Sesuatu yang mulia. Orang yang baik digambarkan, berhati emas, bukan ?
Begitu pula memasuki dunia wirausaha. Tidak dibutuhkan modal dalam bentuk uang. Lalu apa yang dibutuhkan ? Keberanian dan tekad mendatangi tempat sampah, lalu mengambilnya. Semudah itukah ? nampaknya mudah, namun adakah orang yang suka mendatangi tempat sampah ? Saya kira tidak semua orang mau melakukan. Takut kotor. Tidak kuat menahan bau. Mau kita, dapat emasnya, tidak mau mengambil sampahnya. Mau kayanya, namun tidak mau bersusah payah.
Sampah ada di mana-mana. Demikian pula peluang bisnis. Ada di mana-mana. Semudah anda menemukan sampah. Sering saya katakan dalam setiap pelatihan motivasi wirausaha, ada jutaan peluang bisnis di depan mata. Mampukah kita melihatnya ?
Pak Ciputra, tidak hanya OMDO. Omong doang. Beliau telah membuktikan dengan tindakan dan karya nyata. Kawasan Ancol, dulunya kawasan rawa dan pantai yang kumuh. Terkenal sangat angker sampai dijuluki " tempat jin buang anak ". Berkat tangan dingin pak Ci, kawasan itu kini telah disulap menjadi kawasan hunian bergengsi dan kawasan wisata dengan predikat " Walt Disney Indonesia ".
Masikah anda ragu berwirausaha ? Mari kita ambil sampah dan kita ubah jadi emas. Sim salabim ! Berubah !
0 komentar:
Posting Komentar