Pernah dengar kisah pak Blandong ? Kisah ini sering saya sampaikan pada pelatihan motivasi wirausaha. Sebagaimna namanya, pak Blandong pekerjaannya tukang tebang pohon. Suatu hari dia mendapatkan order dari bosnya untuk menebang pohon di tengah hutan. Dengan semangat pak Blandong melaksanakan tugas.
Hari pertama dapat menebang 20 pohon. " Hasil kerja yang luar biasa.... ",. Bos pak Blandong memuji dan mengapresiasi. Namun hari ke dua, ketiga, dan seterusnya hasilnya justru terus menurun. Kenapa ya ? Pancing saya kepada peserta pelatihan.
Beragam jawaban disampaikan. Umumnya menjawab, " Terlena pujian pak,,,, ndak kuat sanjungan ".
Cerita saya lanjutkan. Bos pak Blandong menyarankan " Mbok ya kamu istirahat dulu... sambil mengasah kampak biar tidak tumpul " Apa jawab pak Blandong, " Mana sempat bos, lihat pohon yang akan saya tebang masih banyak... "
Kisah ini mungkin juga sering kita alami, bukan ? Kita selalu merasa sibuk dan dibenamkan dalam pekerjaan rutinitas. Ingat rutinitas, mematikan kreatifitas. Akibatnya kita seperti katak dalam tempurung. Padahal dunia terus berubah, perilaku konsumen juga berubah. Kebutuhan dan keinginannya pun berubah ? Namun kita tetap pertahankan yang itu-itu saja.
Inilah yang saya sering temui di lapangan. Kebanyakan pengusaha mikro dan sektor informal, merasa eman-eman meninggalkan waktu satu atau dua jam untuk mengikuti pelatihan. Dalam benak mereka, lebih baik jualan daripada mengikuti pelatihan atau seminar. Namun bagi mereka yang sudah tahu manfaatnya, sangat antusias dan haus menimbal ilmu.
Bagaimana dengan anda ? Sudahkah kampak anda diasah ?
Hari pertama dapat menebang 20 pohon. " Hasil kerja yang luar biasa.... ",. Bos pak Blandong memuji dan mengapresiasi. Namun hari ke dua, ketiga, dan seterusnya hasilnya justru terus menurun. Kenapa ya ? Pancing saya kepada peserta pelatihan.
Beragam jawaban disampaikan. Umumnya menjawab, " Terlena pujian pak,,,, ndak kuat sanjungan ".
Cerita saya lanjutkan. Bos pak Blandong menyarankan " Mbok ya kamu istirahat dulu... sambil mengasah kampak biar tidak tumpul " Apa jawab pak Blandong, " Mana sempat bos, lihat pohon yang akan saya tebang masih banyak... "
Kisah ini mungkin juga sering kita alami, bukan ? Kita selalu merasa sibuk dan dibenamkan dalam pekerjaan rutinitas. Ingat rutinitas, mematikan kreatifitas. Akibatnya kita seperti katak dalam tempurung. Padahal dunia terus berubah, perilaku konsumen juga berubah. Kebutuhan dan keinginannya pun berubah ? Namun kita tetap pertahankan yang itu-itu saja.
Inilah yang saya sering temui di lapangan. Kebanyakan pengusaha mikro dan sektor informal, merasa eman-eman meninggalkan waktu satu atau dua jam untuk mengikuti pelatihan. Dalam benak mereka, lebih baik jualan daripada mengikuti pelatihan atau seminar. Namun bagi mereka yang sudah tahu manfaatnya, sangat antusias dan haus menimbal ilmu.
Bagaimana dengan anda ? Sudahkah kampak anda diasah ?
artikelnya bisa jadi motivasi......like it....http://tokobelanjaanda.blogspot.com/
BalasHapushttp://znethyperlink.blogspot.com/
mksh mas damiyati, atas atensinya... salam sukses...
BalasHapus