BELAJAR SEGITIGA MARKETING ALA PAK JOKOWI

Pak Jokowi. Siapa yang tidak kenal tokoh yang satu ini. Walikota terbaik di Indonesia. Orangnya santun. Rendah Hati. Namun prestasinya luar biasa. Berkat kepemimpinan beliau yang sangat merakyat dan membumi, nama kota Solo meroket. Tidak saja ditingkat nasional namun juga tingkat internasional. Tidak aneh saat pilkada keduanya, beliau dapat dukungan 94 persen. Satu-satunya walikota yang mendapat dukungan terbanyak dari warganya. Apa kunci sukses pak Jokowi membangun kota Solo ?



Wirausahawan budiman. Keberhasilan pak Jokowi membangun kota Solo, tidak lepas dari latar belakang beliau. Beliau berlatar belakang pengusaha mebel ekspor yang sangat sukses. Jiwa dan semangat kewirausahaan itulah yang mewarnai dalam menjalankan roda birokrasi. Menyederhanakan proses perijinan dan meningkatkan pelayanan pada masyarakat.

Resep beliau sangat sederhana. Memasarkan kota Solo berfocus pada segi tiga marketing. Apa itu ? Produk, brand, customer.  Ciptakan produk yang bagus dan berkualitas. Diimplementasikan dengan membangun sarana dan prasarana kota. Pasar tradisional direvitalisasi. Kantor kelurahan dan kecamatan dibangun megah dan bagus. Taman kota dipercantik. Obsesi beliau, membangun kota dalam kebun. Sampai-sampai dijuluki lawan politiknya, WAGIMAN. Walikota gila taman.

Hebatnya, berbagai kritikan, tidak menyurutkan niatnya. Taman  tetap dibangun dipelosok penjuru kota. Hasilnya kini sudah terlihat nyata. Solo terasa rindang dan nyaman. Berbagai penghargaan kini diraih. Diantaranya  Solo mendapat predikat, kota ternyaman udaranya di Indonesia. Dampaknya Investor berbondong-bondong menanamkan investasi di kota Bengawan.

Tahapan kedua, menciptakan brand. Agar kota Solo semakin kuncoro. Event-event  budaya dan ekonomi tingkat nasional sampai internasional digelar. Tahapan ketiga, customer, yaitu berfocus pada masalah peningkatan pelayanan pelangggan. Menghapus image kota Solo sebagai kota bersumbu pendek. Menciptakan kota Solo yang ramah dan berkesan dengan nuasa budaya jawa.

Apa yang bisa kita petik dari konsep segi tiga marketing ala pak Jokowi ? Pertama dalam menjalankan usaha. Apapun usaha kita, harus mau berproses, belajar dan terus belajar. Buat tahapan-tahapan yang jelas, terencana dan terukur. Umumnya wirausahawan tergoda untuk segera kaya, melalui jalan pintas yang instan dan sesaat.

Hikmah kedua, konsep bisnis harus sederhana. Dapat diterapkan. Bisnis yang rumit, membuat kita menjadi tidak fokus, membuat kita kehilangan arah. Ke tiga konsep itu sederhana, bukan ? Namun pelaksanaannya tidak sesederhana yang kita bayangkan. Kalau kita tidak memiliki kemauan dan keteguhan hati yang kuat, pasti gagal di tengah jalan. Memang yang paling berat adalah melakukan eksekusi di lapangan. Yaitu, memaksakan diri untuk  melaksanakan ke tiga konsep itu secara konsisten.

Apa kata pak Jokowi setiap diwawancari media, " Saya memang bodoh, saya harus banyak belajar dan mendengar apa kebutuhan dan keinginan masyarakat. Maka di kantor paling saya hanya satu jam. Lainnya ya terjun langsung  ke lapangan, blusukan ke pasar-pasar, masuk kampung... mendengarkan apa kebutuhan dan keinginan masyarakat..." ungkapnya dengan santun. Bagaimana dengan Anda ? Siapkah melaksanakan segi tiga marketing ala pak Jokowi ? Sumonggo !!!