Bisnis anda ingin berkembang. Bisnis anda ingin aman. Ada resep ampuh yang dapat anda lakukan. Orang jawa mengatakan " Pager Mangkok luwih utomo tinimbang Pager Tembok ". Arti yang tersurat adalah Pagar Mangkok lebih baik daripada Pagar Tembok. Wah pagar rumah kok dari mangkok ? Mungkin anda bertanya demikian. Apa maksudnya ? Maaf, jangan ditelah mentah-mentah ungkapan tersebut.
Wirausahawan budiman. Pagar mangkok menggambarkan kita selalu berbuat baik terhadap lingkungan di mana kita berada. Istilah kerennya. BILUNG, bina lingkungan. Suka memberi, tidak bakhil kepada tetangga. Ibaratnya saat kita masak, sayurnya kita bagi-bagikan kepada tetangga.
Walaupun, hanya semangkok. Ini lebih baik daripada tidak sama sekali. Dalam istilah agama, kita dianjurkan suka bersedekah. Insya allah, bisnis anda akan aman. Karena masyarakat disekitar akan turut menjaga harta anda. Tapi sebaliknya bila kita bakhil bin pelit. Walaupun perusahaan anda di pagari tembok tinggi dan dipasangai CCTV sekalipun. Tida ada jaminan aman. Bisa jadi bila ada orang jahat, justru tetangga anda akan turut membantunya. Atau membiarkan. Tidak turut menjaga.
Walaupun, hanya semangkok. Ini lebih baik daripada tidak sama sekali. Dalam istilah agama, kita dianjurkan suka bersedekah. Insya allah, bisnis anda akan aman. Karena masyarakat disekitar akan turut menjaga harta anda. Tapi sebaliknya bila kita bakhil bin pelit. Walaupun perusahaan anda di pagari tembok tinggi dan dipasangai CCTV sekalipun. Tida ada jaminan aman. Bisa jadi bila ada orang jahat, justru tetangga anda akan turut membantunya. Atau membiarkan. Tidak turut menjaga.
Manfaat lain. Bila kita sering memberi sesuatu. Hakekatnya harta tidak berkurang. Namun justru bertambah. Apapun agama anda. Pasti mengajarkan tentang hal ini. Berkurang satu. Minimal akan bertambah sepuluh. Hal ini telah dibuktikan para wirausahawan di seluruh dunia. Mereka yang sukses, salah satunya karena menjalankan konsep ini. Istilah sekarang menerapkan CSR (Corporate Sosial Responsilibility).
Mari kita menjadi wirausahawan yang selalu berterima kasih. Setiap kita menerima rejeki, sebagian kita kasihkan kembali kepada orang lain. Terima dan kasihkan kembali. Itulah konsep terima kasih yang sesungguhnya. Tidak hanya mau menerima saja. Namun juga mau mengasihkan kembali.
Semakin banyak menerima. Semakin banyak memberi. Bisnis anda pun pasti semakin berkembang. Rejeki semakin melimpah dan barokah. Bukankah demikian ? Bagaimana pendapat anda ? Terima Kasih.
alhamdulillah.. mantab kang... aku suka dengan falsapah jawanya " Pager Mangkok luwih utomo tinimbang Pager Tembok ". inin sesuai dengan hadits nabi saw, tapi aku tidak hafal haditsnya.... hehehh
BalasHapusmoga sukses ya kang.... aamiin
Falsapah jawa di atas benar sekali kang...
BalasHapuscontoh yg kecil saja:
ada tetangga yg mempunyai pohon mangga, dan jika sedang musim mangga buahnya lebat sekali, tetapi lantaran pelit bin bakhil dengan tetangga.. heheheh.. maka buahnya habis di oleh anak2 tetangga gara2 yg empunya pelit. dan tetangga yg merasa tidak pernah di kasih mangganya ketika panen pun cuma membiarkan saja anak-anak di sekitar rumahnya melempari dan menjolok buah mangganya mpe habis sewaktu yg punya sedang bepergian...
jadi konsep di atas sangat tepat dan mengena dengan memberikan pemahaman dan contoh yg sederhana tapi berbobot...
matur nuwun, atas apresiasi mas dairin, trimakasih tlah diberikan penguatan ntuk postingan di atas, sukses mas.
BalasHapusMakasih pak tulisannya, sangat bermanfaat
BalasHapus