Wirausahawan budiman. Rencana pemerintah menaikkan BBM perlu diwaspadai dan diantisipasi. Nampaknya pemerintah sudah tidak punya pilihan lain. Karena itu, energi kita jangan habis untuk sekedar terjebak pro dan kontra. Kita harus menyusun strategi menghadapi kemungkinan terburuk.
Bila BBM, khususnya besin naik dari Rp 4.500,00 menjadi Rp 6.000,00. Naik lebih dari 30 persen. Berpotensi menimbulkan spiral inflations. Yakni inflasi yang menggelinding dan merembet kemana-mana,
saling kejar mengejar. Harga barang naik, tak terkendali bertubi-tubi dalam kurun waktu yang hampir bersamaan.
Bisa dibayangkan bila BBM naik di atas 30 persen, pengangguran bisa meningkat 24 lipat. Dengan sendirinya jumlah penduduk miskin juga meningkat. Daya beli masyarakat turun dratis. Transaksi pun semakin seret. Kerawanan sosial dan
kriminalitas juga cenderung mengalami peningkatan. Antisipasi
menanggulangi masalah dengan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 150 ribu
per bulan, bukan penyelesaian yang
bijak dan mendidik.
Mencengah terjadinya spiral inflation sangat
penting. Menurut Ernest
Hemingway, selain peperangan, inflasi adalah cara lain untuk
menghancurkan suatu bangsa. Karena, inflasi akan
menggerogoti daya beli dan memiskinkan masyarakat. Inflasi mengakibatkan
transfer kekayaan dari rakyat berpendapatan tetap, yang biasa hidup papa dan
merana, ke pemerintah dan golongan kaya secara diam-diam dan tidak kasatmata.
Kesemua ini pada akhirnya berujung pada keraguan,
ketidakpastian, serta ketidakpercayaan. Konsumen menjadi ragu antara menabung
atau mengonsumsi. Pengusaha menjadi tidak pasti berinvestasi dan memulai usaha.
Masyarakat menjadi tidak percaya kepada pemerintah atau sesama. Kondisi yang
demikian akan berakibat buruk, bukan hanya pada perekonomian, tetapi juga
dinamika dan modal sosial suatu bangsa.
Wirausahawan budiman. Dalam kondisi demikian tidak perlu panik. Tetap rasional dan berpikir jernih, agar dapatkan solusi terbaik. Kita dituntut kreatif, agar tetap eksis. Bagaimana pendapat anda ?
dari dulu saya kurang setuju dengan adanya BLT sebagai kompensasi naiknya BBM, akhirnya lihat sendiri BLT cuma bertahan sementara waktu alias mati di tengah jalan dan sekarang mau di ulangi lagi...kata senior2 lebih baik dikasih kail ...salam sukses pak..
BalasHapuskunjungi blog saya di http://goo.gl/I4w5t