Suatu malam tiba-tiba inbox facebook saya muncul tulisan. Selamat malam pak Harno. Apa kabar ? Seandainya saat ini saya punya uang 300 juta. Sebaiknya diinvestasikan pada bidang usaha apa ya pak ? Dari alumni Fakultas Ekonomi Unisri.
Wirausahawan budiman. Saya tidak menduga bila akhir-akhir ini, banyak yang ingin berkonsultasi kepada saya via on line. Saya tertegun sejenak. Sejurus kemudian saya ketik jawaban. Ya bila ingin aman. Tanamkan pada deposito di bank.
Hanya saja keuntungan sangat kecil. Bunganya sangat rendah. Bila ingin investasi jangan panjang belikan saja tanah. Anda biarkan tidak akan berkurang. Namun bila sewaktu-waktu dijual harganya bisa naik dua kali lipat. Rupanya penanya tidak iseng-iseng. Betul-betul ingin berinvestasi. Mungkin baru saja dapat warisan. Pikir saya. Terbukti terus mengejar saya. Untuk saat ini yang paling menguntungkan apa ya pak ? Begini mas, kalau anda mau melakukan usaha sekedar melihat trend bisnis yang baru booming. Sangat berbahaya. Dapat dipastikan usaha anda sangat berisiko.
Mengapa demikian ? Sebab hanya obor blarak. Ikut-ikutan. Secara alami akan rontok berguguran. Jadi kalau ingin betul-betul usaha sendiri. Sebaiknya dilakukan kajian dulu. Jangan buru-buru memutuskan sekedar ikuti trend. Seyogyanya anda menekuni usaha dari kompetensi atau keahlian yang anda miliki.
Kalau bisa. Masukilah bisnis yang belum pernah ada. Arungilah Samudra Biru " BLUE OCEAN ". Jadi pioner pada bidang usaha yang belum ada orang yang menekuni. Bila ini yang anda lakukan. Maka usaha anda akan mampu mendatangkan keuntungan menjanjikan.
Namun usaha ini tidak boleh asal-asalan. Perlu melakukan riset atau uji coba. Serta anda harus siap untuk menanggung resiko. Sebab butuh waktu untuk melakukan edukasi ke masyarakat. Di samping itu harus siap mental. Mungkin kemunculan anda akan ditertawakan oleh orang. Dianggap aneh. Dianggap gila.
Contoh kongkrit pada tahun tujuhpuluhan saat pak Tirto Utomo menjual air mineral dalam kemasan plastik. Banyak ditertawakan orang. Air putih kok dijual. Apa ya laku apalagi harganya melebihi harga BBM. Saat itu air mineral bukan merupakan kebutuhan. Namun lihat saat ini air mineral menjadi kebutuhan pokok disetiap rumah tangga.
O, begitu ya pak ! komentarnya. Ya, mas kalau anda masuk bisnis yang sedang booming saat ini. Sama halnya anda sedang mengarungi SAMUDRA MERAH atau RED OCEAN. Penuh dengan persaingan sengit, dan intrik saling menjatuhkan. Anda kalau tidak tahan, maka anda akan berdarah-darah. Bisa jadi modal anda akan habis tanpa bekas dalam sesaat.
Apakah anda siap berdarah-darah ? Pasti saja tidak. Bila demikian mari kita arungi samudra biru. Siapkan perahu untuk berlayar !
Wirausahawan budiman. Saya tidak menduga bila akhir-akhir ini, banyak yang ingin berkonsultasi kepada saya via on line. Saya tertegun sejenak. Sejurus kemudian saya ketik jawaban. Ya bila ingin aman. Tanamkan pada deposito di bank.
Hanya saja keuntungan sangat kecil. Bunganya sangat rendah. Bila ingin investasi jangan panjang belikan saja tanah. Anda biarkan tidak akan berkurang. Namun bila sewaktu-waktu dijual harganya bisa naik dua kali lipat. Rupanya penanya tidak iseng-iseng. Betul-betul ingin berinvestasi. Mungkin baru saja dapat warisan. Pikir saya. Terbukti terus mengejar saya. Untuk saat ini yang paling menguntungkan apa ya pak ? Begini mas, kalau anda mau melakukan usaha sekedar melihat trend bisnis yang baru booming. Sangat berbahaya. Dapat dipastikan usaha anda sangat berisiko.
Mengapa demikian ? Sebab hanya obor blarak. Ikut-ikutan. Secara alami akan rontok berguguran. Jadi kalau ingin betul-betul usaha sendiri. Sebaiknya dilakukan kajian dulu. Jangan buru-buru memutuskan sekedar ikuti trend. Seyogyanya anda menekuni usaha dari kompetensi atau keahlian yang anda miliki.
Kalau bisa. Masukilah bisnis yang belum pernah ada. Arungilah Samudra Biru " BLUE OCEAN ". Jadi pioner pada bidang usaha yang belum ada orang yang menekuni. Bila ini yang anda lakukan. Maka usaha anda akan mampu mendatangkan keuntungan menjanjikan.
Namun usaha ini tidak boleh asal-asalan. Perlu melakukan riset atau uji coba. Serta anda harus siap untuk menanggung resiko. Sebab butuh waktu untuk melakukan edukasi ke masyarakat. Di samping itu harus siap mental. Mungkin kemunculan anda akan ditertawakan oleh orang. Dianggap aneh. Dianggap gila.
Contoh kongkrit pada tahun tujuhpuluhan saat pak Tirto Utomo menjual air mineral dalam kemasan plastik. Banyak ditertawakan orang. Air putih kok dijual. Apa ya laku apalagi harganya melebihi harga BBM. Saat itu air mineral bukan merupakan kebutuhan. Namun lihat saat ini air mineral menjadi kebutuhan pokok disetiap rumah tangga.
O, begitu ya pak ! komentarnya. Ya, mas kalau anda masuk bisnis yang sedang booming saat ini. Sama halnya anda sedang mengarungi SAMUDRA MERAH atau RED OCEAN. Penuh dengan persaingan sengit, dan intrik saling menjatuhkan. Anda kalau tidak tahan, maka anda akan berdarah-darah. Bisa jadi modal anda akan habis tanpa bekas dalam sesaat.
Apakah anda siap berdarah-darah ? Pasti saja tidak. Bila demikian mari kita arungi samudra biru. Siapkan perahu untuk berlayar !
seandainya di desa ada pendampingan kiat bisnis mungkin desa-desa sdh banyak yg maju pak
BalasHapusterkadang yang punya uang banyak bingung untuk mengelola uang nya. . .
BalasHapusSementara terkadang orang ingin maju ke dunia bisnis. .tak ada modal. . .
Layak nya saya. . .hi .hi hi