Ini benar-benar kejadian. Perusahaan biro iklan yang baru melesat namanya di Solo. Menolak rejeki. Padahal saat ini sedang gencar melakukan ekspansi besar-besaran. Hampir seluruh ruas jalan yang strategis dikuasi.
Strategi yang diterapkan berbeda dengan biro iklan yang lain. Tidak lagi menguasai titik-titik baliho dan tempat spanduk. Namun biro iklan yang satu ini, membeli space ditepi jalan. Di sepanjang jalan dipasangi tempat iklan yang bentuknya seperti banner.
Bahannya dari alumunium. Dibuat berjajar lima sampai sepuluh banner dalam satu baris. Baner-bener iklan ini belum ada yang memanfaatkan, maka dipasang nomor kontak telpon kantor. Dengan harapan, bagi yang berminat bisa menghubungi nomor tersebut.
Kebetulan di depan kampus tempat saya bekerja, di pasang lima buah baner. Bentuknya kok menarik ya ? Pikir saya. Wah ini dapat digunakan untuk media promosi. Kebetulan saya ditunjuk sebagai ketua tim promosi. Niat saya sudah bulat. Saya ingin menyewa untuk media promosi penerimaan mahasiswa baru. Nomor telpon yang tertera di baner saya kontak. Diterima oleh bagian penerima telpon.
Saya tanyakan prosedur dan biaya menyewa. Dia menjawab bagian yang menangani tidak ada ditempat. Trus nomor telpon saya diminta. Dia berjanji pihak biro iklan yang akan menghubungi kembali. Seminggu telah berlalu. Namun tidak ada yang menghubungi. Saya telpon kembali. Lagi-lagi dijawab bagian yang mengurusi tidak ditempat.
Nomor telpon saya untuk kedua kalinya diminta. Dan dia berjanji akan menghubungi. Kini telah berlalu tiga hari, tidak ada juga yang menghubungi. Saya pun jengkel. Akhirnya saya mengurungkan menggunakan media baner yang ada di depan kampus.
Wirausahawan budiman. Hati-hatilah kejadian ini bisa menimpa usaha kita. Kita telah berupaya keras dengan berbagai macam cara agar produk atau layanan jasa bisa terjual. Diantaranya dengan mengobral nomor telpon dimana-mana, namun sering kali tidak diimbangi dengan karyawan yang profesional, yang cekatan, maka akan jadi bumerang, kontra produktif.
Jangan sekali-kali meremehkan bagian customer service. Tempatkanlah orang yang handal dan profesional. Kalau tidak sama halnya anda sedang membayar karyawan, namun untuk menendang calon pelanggan. Bukankah demikian ? Bagaimana dengan pendapat anda ?
Strategi yang diterapkan berbeda dengan biro iklan yang lain. Tidak lagi menguasai titik-titik baliho dan tempat spanduk. Namun biro iklan yang satu ini, membeli space ditepi jalan. Di sepanjang jalan dipasangi tempat iklan yang bentuknya seperti banner.
Bahannya dari alumunium. Dibuat berjajar lima sampai sepuluh banner dalam satu baris. Baner-bener iklan ini belum ada yang memanfaatkan, maka dipasang nomor kontak telpon kantor. Dengan harapan, bagi yang berminat bisa menghubungi nomor tersebut.
Kebetulan di depan kampus tempat saya bekerja, di pasang lima buah baner. Bentuknya kok menarik ya ? Pikir saya. Wah ini dapat digunakan untuk media promosi. Kebetulan saya ditunjuk sebagai ketua tim promosi. Niat saya sudah bulat. Saya ingin menyewa untuk media promosi penerimaan mahasiswa baru. Nomor telpon yang tertera di baner saya kontak. Diterima oleh bagian penerima telpon.
Saya tanyakan prosedur dan biaya menyewa. Dia menjawab bagian yang menangani tidak ada ditempat. Trus nomor telpon saya diminta. Dia berjanji pihak biro iklan yang akan menghubungi kembali. Seminggu telah berlalu. Namun tidak ada yang menghubungi. Saya telpon kembali. Lagi-lagi dijawab bagian yang mengurusi tidak ditempat.
Nomor telpon saya untuk kedua kalinya diminta. Dan dia berjanji akan menghubungi. Kini telah berlalu tiga hari, tidak ada juga yang menghubungi. Saya pun jengkel. Akhirnya saya mengurungkan menggunakan media baner yang ada di depan kampus.
Wirausahawan budiman. Hati-hatilah kejadian ini bisa menimpa usaha kita. Kita telah berupaya keras dengan berbagai macam cara agar produk atau layanan jasa bisa terjual. Diantaranya dengan mengobral nomor telpon dimana-mana, namun sering kali tidak diimbangi dengan karyawan yang profesional, yang cekatan, maka akan jadi bumerang, kontra produktif.
Jangan sekali-kali meremehkan bagian customer service. Tempatkanlah orang yang handal dan profesional. Kalau tidak sama halnya anda sedang membayar karyawan, namun untuk menendang calon pelanggan. Bukankah demikian ? Bagaimana dengan pendapat anda ?
0 komentar:
Posting Komentar