Pernah dengar nama Bank Solo ? Saya yakin diantara anda masih banyak yang belum mengenalnya. Nama bank Solo memang baru. Bank Solo sahamnya seratus persen milik Pemerintah Kota Solo. Sebelumnya bernama PD BPR BANK PASAR SURAKARTA. Karena dianggap tidak marketable, serta sulit diingat, nama diganti BANK SOLO. Simple dan mudah diingat, bukan ?
Persoalannya muncul, bagaimana membumikan nama tersebut agar cepat dikenal masayarakat, khususnya warga Solo ? Padahal dana sangat terbatas.
Wirausahawan budiman. Anda pasti tahu, bila membranding gunakan pendekatan marketing, membutuhkan biaya sangat mahal. Strategi pun disusun. Pendekatan yang dipilih adalah dengan pendekatan Public Relations. Difocuskan pada langkah bermitra dengan media.
Berbagai event Bank Solo, mulai dari pindah kantor, dari Sri Wedari pindah ke Sangkrah, pergantian nama dan logo, acara pelatihan dan outbond, sampai acara pengajian, selalu dibuatkan press realese. Bahkan event besar mengundang wartawan. Tanpa biaya sama, hasilnya sangat efektif. Bank Solo mulai dikenal.
Moment terakhir yang mendapat publikasi luas dari media, Kamis, 15 Maret 2012. Ada acara apa ? Jajaran direksi dan karyawan mengenakan busana kejawen. Pria gunakan beskap dan wanita gunakan kebaya. Tepat pukul 07.30 di depan kantor membaca Kode Etik Bankir Indonesia versi Jawa.
Stategi ini terbukti manjur. Hampir semua koran dan televisi di Solo meliputnya. Nama Bank Solo pun semakin berkibar. Padahal strategi ini muncul baru hari Rabu sorenya, saat diadakan rapat koordinasi. Muncul ide, langsung diputuskan. Dilaksanakan besok pagi. Kenapa langsung besok pagi ?. Biar yang pertama. Sebab bila kedahuluan yang lain. Pasti nilai beritanya tidak ada. Kita kehilangan momentum.
BANK SOLO telah membuktikan. Promosi tidak harus mahal. Promosikan produk anda dan perusahaan anda dengan CERDAS dan KREATIF. Anda berani mencoba ? Jangan ditunda ! Sumonggo !
Persoalannya muncul, bagaimana membumikan nama tersebut agar cepat dikenal masayarakat, khususnya warga Solo ? Padahal dana sangat terbatas.
Wirausahawan budiman. Anda pasti tahu, bila membranding gunakan pendekatan marketing, membutuhkan biaya sangat mahal. Strategi pun disusun. Pendekatan yang dipilih adalah dengan pendekatan Public Relations. Difocuskan pada langkah bermitra dengan media.
Berbagai event Bank Solo, mulai dari pindah kantor, dari Sri Wedari pindah ke Sangkrah, pergantian nama dan logo, acara pelatihan dan outbond, sampai acara pengajian, selalu dibuatkan press realese. Bahkan event besar mengundang wartawan. Tanpa biaya sama, hasilnya sangat efektif. Bank Solo mulai dikenal.
Moment terakhir yang mendapat publikasi luas dari media, Kamis, 15 Maret 2012. Ada acara apa ? Jajaran direksi dan karyawan mengenakan busana kejawen. Pria gunakan beskap dan wanita gunakan kebaya. Tepat pukul 07.30 di depan kantor membaca Kode Etik Bankir Indonesia versi Jawa.
Stategi ini terbukti manjur. Hampir semua koran dan televisi di Solo meliputnya. Nama Bank Solo pun semakin berkibar. Padahal strategi ini muncul baru hari Rabu sorenya, saat diadakan rapat koordinasi. Muncul ide, langsung diputuskan. Dilaksanakan besok pagi. Kenapa langsung besok pagi ?. Biar yang pertama. Sebab bila kedahuluan yang lain. Pasti nilai beritanya tidak ada. Kita kehilangan momentum.
BANK SOLO telah membuktikan. Promosi tidak harus mahal. Promosikan produk anda dan perusahaan anda dengan CERDAS dan KREATIF. Anda berani mencoba ? Jangan ditunda ! Sumonggo !
blog yang sangat manfaat salut pak
BalasHapusmatur nuwun atas apresiasinya, sukses slalu
BalasHapus