Wirausahawan budiman. Ijinkanlah kali ini saya mengangkat tema yang agak menyimpang. Apa itu ? Koperasi siluman. Kenapa ? Agar kita berhati-hati saat akan membuka usaha. Atau pada waktu kita ingin menanamkan dana, tidak mudah tergiur janji muluk-muluk. Keuntungan berlipat dalam waktu sesaat. Namun ternyata usahanya tidak berlanjut. Akhirnya usaha jadi babak benjut.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM, menyatakan 20 an koperasi terancam ditutup. Ditengarai usahanya tidak sehat. Saya rasa yang beliau sampaikan benar adanya.
Bahkan saya berani mengatakan. Kasus ini merupakan fenomena puncak gunung es. Kenapa saya berani mengatakan demikian ? Coba kita amati dan cermati. Betapa pesatnya pertumbuhan Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Bak cendawan di musim hujan. Hampir disetiap ruas jalan berdiri KSP. Menurut data Dinas Koperasi dan UKM, pertumbuhan KSP mencapai 5 %.
Namun ada yang aneh. Aset mereka luar biasa. Mampu menguasai 50 % asset dan omzet dari keseluruhan jenis koperasi yang ada. Dari sini saja sebenarnya kita sudah bisa menduga. Pasti ada yang tidak beres. Bila pertumbuhan 5 % menguasai 50 % omzet dari seluruh koperasi. Dapat dipastikan, KSP-KSP tersebut diback up oleh kalangan pemodal besar (kaum kapitalis).
Bila kita tidak jeli mengamati, sekilas tampaknya perkembangan ini sangat mengembirakan dan positif. Seolah-olah kesadaran masyarakat berkoperasi telah meningkat. Padahal anggapan tersebut tidak seluruhnya benar. Malah pantas dicurigai, karena pertumbuhannya nampak tidak wajar. Sebab yang banyak bermunculan hanya KSP.
Sejak awal sebenarnya saya telah menyarankan agar pertambahan jumlah KSP diwaspadai dan terus dimonitor secara pro aktif oleh seluruh elemen masyarakat. Utamanya Dinas Koperasi sebagai pihak yang paling kompeten. Karena ada sinyalemen yang cukup kuat. Pendirian KSP dilakukan oleh para pemodal besar. Bukan dari anggota untuk anggota. Bukan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Tetapi hanya digunakan sebagai alat kepentingan pribadi untuk meraup keuntungan semata. Inilah yang saya istilahkan dengan KOPERASI SILUMAN.
Bagaiamana pendapat Anda ?
Kepala Dinas Koperasi dan UKM, menyatakan 20 an koperasi terancam ditutup. Ditengarai usahanya tidak sehat. Saya rasa yang beliau sampaikan benar adanya.
Bahkan saya berani mengatakan. Kasus ini merupakan fenomena puncak gunung es. Kenapa saya berani mengatakan demikian ? Coba kita amati dan cermati. Betapa pesatnya pertumbuhan Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Bak cendawan di musim hujan. Hampir disetiap ruas jalan berdiri KSP. Menurut data Dinas Koperasi dan UKM, pertumbuhan KSP mencapai 5 %.
Namun ada yang aneh. Aset mereka luar biasa. Mampu menguasai 50 % asset dan omzet dari keseluruhan jenis koperasi yang ada. Dari sini saja sebenarnya kita sudah bisa menduga. Pasti ada yang tidak beres. Bila pertumbuhan 5 % menguasai 50 % omzet dari seluruh koperasi. Dapat dipastikan, KSP-KSP tersebut diback up oleh kalangan pemodal besar (kaum kapitalis).
Bila kita tidak jeli mengamati, sekilas tampaknya perkembangan ini sangat mengembirakan dan positif. Seolah-olah kesadaran masyarakat berkoperasi telah meningkat. Padahal anggapan tersebut tidak seluruhnya benar. Malah pantas dicurigai, karena pertumbuhannya nampak tidak wajar. Sebab yang banyak bermunculan hanya KSP.
Sejak awal sebenarnya saya telah menyarankan agar pertambahan jumlah KSP diwaspadai dan terus dimonitor secara pro aktif oleh seluruh elemen masyarakat. Utamanya Dinas Koperasi sebagai pihak yang paling kompeten. Karena ada sinyalemen yang cukup kuat. Pendirian KSP dilakukan oleh para pemodal besar. Bukan dari anggota untuk anggota. Bukan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota. Tetapi hanya digunakan sebagai alat kepentingan pribadi untuk meraup keuntungan semata. Inilah yang saya istilahkan dengan KOPERASI SILUMAN.
Bagaiamana pendapat Anda ?
0 komentar:
Posting Komentar