Ada berapa macam senyum ? Pertanyaan itu saya lontarkan setiap mengisi pelatihan PELAYANAN PRIMA. Peserta antusias menjawab. Ada yang mengatakan dua ? Apa itu ? kejar saya ? Senyum simpul dan senyum sinis pak ? Ada lagi... ? Mereka berlomba menjawab. Namun jawaban terbanyak, hanya bisa menyebut di bawah lima jenis senyum ?
Peserta pelatihan sangat terkejut ketika saya katakan, " Senyum itu ada 18 macam ". Mereka tidak menyangka, ternyata sekedar senyum saja, macamnya demikian banyak. Menurut Dr. Paul Ekman, psikologi University of California
di San Francisco, setiap senyum menggunakan
kombinasi otot yang sedikit berbeda dan menyampaikan pesan yang berbeda.
Diantara 18 jenis senyum tersebut sebagai berikut:
- Senyum yang dipaksakan, cirinya senyum ini tidak menyebar ke mata.
- Seringai, menarik sudut mulut ke belakang, menunjukkan gigi geligi.
- Senyum mulut tertutup, senyum ini merupakan tanda penghargaan,
- Senyum terbuka, menunjukkan gigi atas, pertanda ia ingin berkenalan.
- Bibir dikerutkan, ini berarti ia merasa tertarik dengan lawan jenisnya.
- Bibir tegang, menyatakan ketegangan dalam hati atau ketidaksepahaman.
- Menggigit bibir, sambil gelengkan kepala, dia sedang marah.
- Telunjuk jari menyentuh bibir secara vertical, menyatakan mohon tenang.
- Telunjuk jari sentuh bibir bawah, mulut sedikit terbuka, aku ingin bicara denganmu.Wirausahawan budiman. Apa hikmahnya dengan kita belajar masalah senyum ini ? Tentunya anda sepakat. Senyum pembuka rejeki. Wajib hukumnya bagi wirausahawan untuk selalu tersenyum tulus dan ikhlas saat melayani pelanggan.Namun jangan lupa. Kita harus pula mengenali senyum pelanggan kita. Mengapa demikian ? Seperti contoh di atas, setiap senyum mengandung makna. Bila kita bisa menangkap dan membaca senyum pelanggan dengan benar. Tentunya kita akan mampu memberika pelayanan yang terbaik.Sebab belum tentu orang senyum tanda puas terhadap layanan kita. Namun boleh jadi dia sedang kecewa atau marah dengan pelayanan kita. Maka, bahasa non verbal ini sudah selayaknya kita pelajari. Bukankah demikian ? Bagaimana pendapat anda ?Lho, kok anda malah senyam-senyum sendiri !!!
0 komentar:
Posting Komentar