Ingin sukses berwirausaha ? Kuasai " MANTRA " ! Maka bisnis anda akan sukses ! Pasti anda bertanya ? Belajar mantra ke paranormal mana ya yang paling ampuh ? Maaf, mantra yang ini bukan mantra mbah Dukun, agar dagangan kita laris.
Wirausaha budiman. Mantra yang saya maksud adalah “Manajemen” dan “Citra”. Disingkat " MANTRA " Merupakan dua kata yang
tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Manajemen adalah kegiatan mengelola sesuatu secara efisien dan efektif, guna meraih suatu
tujuan.
Sedangkan citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman muncul, karena adanya informasi yang ditangkap oleh seseorang. Citra bisa positif dan bisa pula negatif. Bukankah, semua orang atau organisasi ingin dicitrakan positif ?
Itu pasti. Karena hanya dengan citra yang positif, individu maupun organisasi, akan mampu bertahan di tengah kancah persaingan yang sangat kompetitif seperti dewasa ini. Tapi bagaimana caranya ? Apa langkah-langkah yang perlu diambil ?
Sedangkan citra adalah kesan yang timbul karena pemahaman akan suatu kenyataan. Pemahaman muncul, karena adanya informasi yang ditangkap oleh seseorang. Citra bisa positif dan bisa pula negatif. Bukankah, semua orang atau organisasi ingin dicitrakan positif ?
Itu pasti. Karena hanya dengan citra yang positif, individu maupun organisasi, akan mampu bertahan di tengah kancah persaingan yang sangat kompetitif seperti dewasa ini. Tapi bagaimana caranya ? Apa langkah-langkah yang perlu diambil ?
Mengelola citra diri atau citra organisasi merupakan
sesuatu yang amat sangat penting. Tidak terkecuali bagi wirausahawan. Namun sayang belum semua individu dan organisasi
menyadarinya. Banyak individu maupun organisasi yang hanya berfikir
sesaat dan pragmatis. Mereka menganggap dirinya dan perusahaannya, berjalan baik-baik saja, lancar-lancar saja, tidak ada masalah.
Rendahnya kesadaran mengelola citra diri maupun citra organisasi, bisa jadi karena tidak tahu. Bisa juga karena tidak mau tahu. Bisa juga tahu tetapi tidak tahu caranya.
Mantra
adalah serangkaian aktivitas pengelolaan citra individu atau organisasi
yang didasarkan atas penilaian pihak lain. Penilaian baik- buruk dari
kacamata pihak lain, merupakan suatu hal yang bersifat lebih jujur dan
obyektif. Kita harus pandai-pandai merancang dan mengelola
citra diri kita.
Pengelolaan citra tanpa
dilandasi fungsi manajamen, hanya akan menghasilkan citra diri
dan citra organisasi yang buram. Tidak jelas, kabur dan acak-acakan.
Meleset dari yang kita harapkan. Oleh karena itu berbicara masalah citra
diri atau citra organisasi, tidak bisa lepas dari fungsi manajemen.
Sebagai wirausahawan. Kita ingin dicitrakan seperti apa ? Jawabnya gampang. Tergantung pada diri kita sendiri. Kita dituntut mampu menyusun perencanaan terhadap citra yang kita inginkan. Kemudian keinginan tersebut harus kita organisasikan sebaik mungkin. Kita juga dituntut, mampu memimpin dan mengendalikan diri, agar citra yang kita idamkan tidak melenceng. Tidak ke luar dari koridor yang telah kita tetapkan.
Penerapan Mantra yang paling mendasar, idealnya diawali dari sisi personal. Ini merupakan sesuatu yang tidak sederhana. Sangat kompleks. Sebab manusia bukanlah mesin. Nilai-nilai kemanusiaan, subyektivitas, sosial budaya akan sangat mempengaruhi dan melekat pada diri dan penilaian seseorang. Setelah sisi personalitas tergarap, barulah memasuki level organisasi.
Menyusun mantra harus memiliki komitment yang kuat untuk mewujudkan. Bukankah begitu ? Bagaimana pendapat Anda ? Eeee, kok, malah komat-kamit !
Setuju pak, meskipun saya sendiri sampai sekarang belum mikir untuk membangun citra - karena memang gak tahu kalau citra itu begitu penting. Cuma masalahnya pak, selama lebih dari 20 tahun saya lebih banyak menjumpai citra palsu. Dari luar gebyarnya ngejreng, tapi setelah kerjasama berjalan, semakin lama semakin kelihatan belangnya. Itu sebabnya saya cenderung lebih waspada terhadap orang-orang yang memiliki citra bagus ketimbang yang seadanya.
BalasHapuscitra dibangun dari reputasi, bukan dibangun untuk sekedar kosmestik, yang akhirnya berwajah palsu, seperti topeng. langkah anda saya setuju, kita harus slalu bersikap hati2 melihat seseorang. Ojo gumunan.. ojo kagetan... namun saya di depan publik, kita harus mampu menampilan citra yang baik, biar tidak menimbulkan salah persepsi, nuwun.
Hapus