
Selain menjadi pendakwah. Aa Gym juga tampil sebagai wirausahawan yang sukses. Bisnisnya maju pesat. Mulai dari lembaga pelatihan, biro umroh dan haji, percetakan, penerbitan buku, pernik-pernik serta asesoris yang ada kaitan dengan beliau. Laku keras. Pesantren Daru Tauhid sebagai markas beliau, setiap hari dibanjiri jamaah baik berasal dari dalam maupun luar negeri.
Aa Gym merupakan brand yang sangat luar biasa, dalam mendongkrak omzet penjualan. Namun secara tiba-tiba seluruh bisnis secara beruntun mengalami kemunduran. Terkena efek domino. Kena imbas, masalah sepele. Aa Gym kehilangan karisma, saat memutuskan untuk menikah kembali. Alias melakukan poligami. Jamaah yang sebagian besar kalangan ibu-ibu, meninggalkannya. Aa Gym, tenggelam, hilang seperti ditelan bumi. Termasuk bisnisnya yang bernilai ratusan milyar kandas di tengah jalan.
Wirausahawan budiman. Mudah-mudahan kita bisa memetik pelajaran dari kisah Aa Gym. Bila suatu bisnis berkembang hanya mengandalkan fiqur seseorang. Kepopuleran seorang tokoh. Tanpa dibarengi membangun sistem bisnis yang tangguh. Bisnis itu rapuh. Gampang luluh lantak, seiring pudarnya sang tokoh.
Ibaratnya membangun istana pasir. Bukankah demikian ? Bagaimana pendapat Anda ?
0 komentar:
Posting Komentar