MBAH MARJAN DAN MBAH MARIJAN GURU SAYA

Ada dua tokoh penting yang mewarnai kehidupan saya dalam menggeluti wirausaha. mbah Marjan dari Guosari dan mbah Marijan dari puncak Merapi. mbah Marjan tidak lain adalah ayah saya sendiri, mengenalkan dunia wirausaha sejak saya kecil.

Dengan diboncengkan sepeda ontel  saya sering diajak berbelanja kelontong di Ketandan, Pasar Gedhe, Kulakan tembako di Warung Miri. Ini artinya bapak saya sudah memberikan kuliah " riset pasar " secara langsung kepada saya.

Bapak selalu menekankan jujur dan selalu baik kepada semua orang dan tidak boleh sombong. Saya juga diajari cara berjualan yang baik, yang ramah, grapyak dan semanak, serta pro aktif bertanya kepada setiap pembeli. " Ojo mung meneng wae nek dodolan lhe..." begitu wanti-wantinya. Mbah Marjan guru sejati saya, terima kasih bapak.

Sementara dari mbah Marijan, saya banyak belajar tentang keteguhan sikap, dan totalitas menjalankan tugas, terlepas  pro kontra apakah yang dijalankan beliau itu benar atau salah. Orangnya bersahaja dan tidak neko-neko dan selalu semangat.

Kedua fiqur ini, baik mbah Marjan dan mbah Marijan, kok ya mirip wajahnya, keluguan, perilaku keseharian. Saya beruntung mbah Marjan, kakek dari anak-anak saya masih sugeng. Masih selalu berpesan kepada anak-anak dan cucunya untuk selalu jujur dan apa adanya dalam menjalani hidup.

Kunci sukses berwirausaha salah satunya adalah kita memiliki model tokoh panutan. Selain mbah Marjan dan mbah Marijan, tokoh yang saya idolakan adalah the best entrepreneur kanjeng nabi Muhammad SAW dan Abdurahman bin Auf. Sudahkah Anda memiliki tokoh panutan ? Salam sukses.