
Menurut pengamatan saya, Sumanto melakukan itu semua karena dia hanya menuruti kemauan emosi semata, tanpa didukung dengan kecerdasaan intelektual dan spiritual. Bukankah kanibal dari Banjarnegara ini tidak pernah mengenyam pendidikan dan tidak mengamalkan ajaran agama dengan baik ?
Namun lihat. Setelah menjalani masa penahanan di penjara Sumanto berubah. Mengapa ? Karena selama di balik jeruji Sumanto digembleng baca tulis dan ilmu agama. Tidak aneh bila selepas dari penjara Sumanto menjadi pribadi yang sangat berbeda. Kini Sumanto mendapat predikat baru sebagai seorang Ustadz. Bahkan kabar terakhir Sumanto diundang ke Amerika.
Apa yang bisa kita petik dari kisah Sumanto ini ? Wirausaha bila ingin tetap eksis dan berkembang, dituntut untuk mau berubah dan mampu mensinergikan IQ, EQ dan SQ. Bila ketiga hal itu tidak disinergikan, dapat dipastikan usahanya tidak akan mampu berkembang dan berjalan dalam jangka panjang. Boleh jadi malah gulung tikar di tengah jalan. Bagaimana pendapat Anda ? Ayo jangan kalah dengan Sumanto.
Wah itulah hidup. Kepribadian seseorang hadir tentu tidak akan lepas dari pendidikan yang didapat, baik internal ataupun ekseternal yang masing2 memiliki perannya. Semakin baik pendidikan yang didapat baik dalam segi intelektual dan spiritual tidak tertutup kemungkinan dapat merubah kepribadian seseorang menjadi lebih baik yang awalnya mungkin tidak baik seperti Sumanto, yang terpenting Support-Nya bukan begitu?
BalasHapus